August 10, 2009

Lessons Learnt

Rule #1 ALWAYS ALWAYS ALWAYS change to neutral gear and pull handbrake while waiting at traffic light! (rule emphasized to autocars because we tend to take driving lightly when it comes to driving an autocar!)
OR

at least change to neutral gear.


Rule #2 Trust the foot LESS when it comes to pressing the brake, foot may "rebel" and refuse to press longer thus letting go of the hold without your knowing. cis cis cis. (mode memarahi diri)

Rule #3 scold yourself! Tell yourself it's ok. C'est la vie! (self-motivation) but LEARN from mistakes!

Here's what happened. Last Tuesday, I bumped into somebody's car from behind while on my way to work. Well, it was just another normal Tuesday morning. I didn't expect a stirring situation would come up waiting for me ahead until.. toink.. toink.. (yup, it's what u think it is- the thudding sound of my mum's Myvi knocking against a kancil's butt!) double impact doe. 2 kali tu. efek melantun. Tolongla. 7.55am, it was truly a wake-up call for me.

So while I'm at it, just so as to not make this story sounds so pathetic, I'll start using lots of nice adjective kay?

Ehem. Yea. So that nice.... morning, I got nice... cursings from the nice... lady and I was nicely.... calming her down telling her not too worry much. I told her to send her nice Kancil which was nicely slammed by my mum's car to a nice workshop and told her to send the nice bill to me. We exchanged our nice phone numbers and TRULY enough, the bill sent was NICE tooo!

But guess what, after the incident, the lady and I were talking like we've known each other for years. Haha. I've always construed that in every clouds, there's always a silver lining.


So... moral of the story, i love u, nice!

August 08, 2009

Dalam semua perkara hebat yg kita lakukan, ingatlah~

Kisah ini terjadi di Rusia. Seorang ayah yang memiliki putra yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan putranya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal.
Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konser telah terjual habis. Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya.
Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh. Sang ayah duduk dan putranya tepat berada di sampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama, tanpa sepengetahuan ayahnya, ia menyelinap pergi.

Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada di sampingnya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan, dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut.
Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan piano dan mulai memainkan sebuah lagu, lagu yang sederhana, twinkle-twinkle little star.
Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa apa-apa terlebih dahulu, dan ia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung. Seluruh penonton terkejut melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung. Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata, "Teruslah bermain" dan sang anak yang mendapat ijin, meneruskan permainannya.
Sang pianis lalu duduk di samping anak itu dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu. Ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersebut.
Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung. Sang anak jadi besar kepala, pikirnya, "Gila, baru belajar piano sebulan saja sudah hebat!" Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk di sebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

Apa implikasinya dalam hidup kita ?
Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa bahwa semua itu terjadi karena Tuhan ada di samping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Tuhan di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Tapi bila Tuhan ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita. Semoga kita tidak pernah lupa bahwa ada Tuhan di samping kita.

-anonymous-

Selamat melayani melalui apapun karunia dan talenta yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Tuhan memberkati.